Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, May 30, 2013

Tanaman Obat : TAPAK DARA

TAPAK DARA
(Chtarantus roseus (L.) G. Don)



Nama Lokal :
Tapak dara (Indonesia); kembang sari Cina (Jawa); kembang tembaga beureum (Sunda).

Uraian :
Tapak dara banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Tapak dara memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bungannya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.

Khasiat untuk kesehatan :
Diabetes, hipertensi, leukemia, asma, bronkhitis, demam, radang perut, disentri, kurang darah, gondong, bisul, borok, luka bakar, luka paru, bengkak.

Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga tapak dara mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinlouresin merupakan kandungan komposisi zal alkaloid dari tapak dara.

Tanaman Obat : TEBU

TEBU
(Sacharum officinarum, Linn.)



Nama Lokal :
Tebu (Indonesia), tebu, rosan (Jawa); tiwu (Sunda); tebhu (Madura); tebu, isepan (Bali); teubee (Aceh); tewu (Nias, Flores); atihu (Ambon); tebu (Lampung).
Uraian :
Tebu berkembangbiak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 1-1300 meter dpl. Setiap jenis tebu memiliki ukuran batang serta warna yang berlainan. Tebu termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Tinggi tebu berkisar 2-4 meter. Batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas yang setiap ruasnya dibatasi oleh buku-buku sebagai tempat duduknya daun. Bentuk daun tebu berwujud helaian dengan pelepah. Panjang daun dapat mencapai panjang 1-2 meter dan lebar 4-8 cm dengan permukaan kasar dan berbulu. Akarnya berbentuk serabut.
Khasiat untuk kesehatan :
Meredakan jantung berdebar, sakit panas, batuk.
Komposisi :
Kandungan kimia : batang tebu mengandung air gula yang berkadar sampai 20%.

Tanaman Obat : TEMPUYUNG

TEMPUYUNG
(Sonchus arvensis L.)



Nama Lokal :
Jombang, j. lalakina, galibug, lempung, rayana(Sunda); Tempuyung (Jawa).


Uraian :
Tempuyung dapat tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti di tebing-tebing, tepi saluran air, atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50-1.650 meter dpl. Terna tahunan, tegak, tinggi 0,6 - 2 meter, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan berusuk. Daun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji.

Khasiat untuk kesehatan :
Tempuyung dapat mengatasi: batu saluran kencing dan batu empedu, radang usus buntu, radang payudara, disentri, wasir, beser mani, darah tinggi, pendengaran berkurang, rematik gout, memar, bisul, luka bakar.

Komposisi :
Kandungan kimia : Tempuyung mengandung oc-laktuserol, P-­laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid, dan taraksasterol.

Tanaman Obat : TERATAI

TERATAI
(Nelumbium nelumbo Druce)



Nama Lokal :
Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.

Uraian :
Teratai merupakan tanaman air menahun yang indah dan asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75 -200 cm. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan akhimya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan.

Khasiat untuk kesehatan :
Biji : gangguan penyerapan makanan, diare karena badan lemah, radang usus kronis, muntah-muntah, keputihan, perdarahan pada wanita, susah tidur, banyak mimpi, kencing terasa sakit dan keruh, lesu tidak bersemangat.

Tunas biji : demam, rasa haus, jantung berdebar, gelisah, muntah darah, ejakulasi dini, mata merah dan bengkak, sulit tidur, darah tinggi.
Benang sari : keputihan, perdarahan seperti muntah darah, disentri, sering kencing.

Remptacle : pendarahan kandungan yang berlebihan, darah haid berlebihan, perdarahan sewaktu hamil, keluar cairan yang berlebihan setelah melahirkan, sakit perut bawah akibat sumbatan darah, berak darah, kencing darah, wasir, koreng basah.

Rimpang : demam, rasa haus, batuk darah, muntah darah, mimisan, berak darah, kencing darah, tekanan darah tinggi, gangguan lambung, kurang darah, gangguan pada mati haid (menopause).

Akar : muntah darah, mimisan, kencing panas dan merah, batuk darah, berak darah.

Daun : pingsan karena hawa panas, diare karena panas atau lembab, pusing, sakit kepala, beri-beri, perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah, perdarahan padawanita.
Dasar daun : disentri berdarah, diare, bayi dalam kandungan tidak tenang.

Batang : pingsan, dada terasa tertekan karena panas atau lembab, diare, muntah, keputihan.

Bunga : perdarahan, radang kulit bernanah.
Tepung rimpang : menambah selera makan, badan lemah dan kurang darah, diare.

Komposisi :
Kandungan kimia : Bunga: quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benang sari: quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratai: liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll. Akar: zat tannic dan asparagine. Daun: roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N­-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic.

Wednesday, May 29, 2013

Tanaman Obat : TURI

TURI
(Sesbania granditlora (L.) Pers.)




Nama Lokal :
Turi, toroy, (Jawa); turi (Sumatera); tuli, turi, turing,ulingalo, suri, gongo gua, kaju jawa (Sulawesi); tuwi, palawu, kalala, gala­gala, tanumu, ghunga, ngganggala (Nusa tenggara).


Uraian :
Tanaman turi umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1.200 meter dpl. Pohon ini berumur pendek, tinggi 5-12 meter, ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata, dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan, lapisan gabus mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 meter. Berdaun majemuk yang letaknya tersebar, dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. Panjang daun 20-30 cm, menyirip genap, dengan 20­-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi rata, panjang 3-4 cm, lebar 0,& 1,5 cm. Bunganya besar dalam tandan yang keluar dari ketiak daun, letaknya menggantung. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas, yang berbunga putih dan berbunga merah. Buah bentuk polong yang menggantung, berbentuk pita dengan sekat antara panjang 20-55 cm, lebar 7­8 mm. Biji 15-50, letak melintang di dalam polong. Akarnya berbintil-bintil, berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen, sehingga bisa menyuburkan tanah. Daun,bunga dan polong muda dapat dimakan sebagai sayur atau dipecel. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya protein. Turijuga dipakai sebagai pupuk hijau. Daunnya mengandung saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batangpohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor. Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan, karena memang lebih berkhasiat. Mungkin kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.

Khasiat untuk kesehatan :
Kulit batang (terutama bagian pangkalnya): 
sariawan, disentri, diare, scabies, cacar air, demam dengan erupsi kulit.

Daun : keseleo, memar akibat terpukul, luka, keputihan, batuk, hidung berlendir, sakit kepala, memperbanyak produksi ASI, beri-beri, radang tenggorokan.

Bunga : memperbanyak dan memperlancarpengeluaran ASI, hidung berlendir.
Akar : pegal linu, batuk berdahak.

Komposisi :
Kandungan kimia : Kulit batang: tanin, egatin, zantoagetin, basorin, resin, calsium oksalat, sulfur, peroksidase, zat warna. Daun: saponin, tanin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B. Bunga: kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B.

Tanaman Obat : WARU

WARU
(Hibiscus tiliaceus L.)



Nama Lokal :
Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa: waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru. Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu, lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo, kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. Nama simplisia : Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).

Uraian :
Merupakan tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

Khasiat untuk kesehatan :
Daun : digunakan untuk pengobatan TB paru-paru, batuk, sesak napas, radang amandel, demam, berak darah dan lendir pada anak, muntah darah, radang usus, bisul, abses, keracunan singkong, penyubur rambut, rambut rontok.
Akar : digunakan untuk mengatasi terlambat haid, demam.
Bunga : digunakan untuk pengobatan radang mata.

Komposisi :
Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Tanaman Obat : TAPAK LIMAN

TAPAK LIMAN
(Elephantopus scaber L.)



Nama Lokal :
Tapak liman (Indonesia); tutup bumi (Sumatera); balagaduk, jukut cancang, tapak liman (Sunda); tampak liman, tapak tangan, talpak tana (Madura).

Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadang-kadang ditemukan jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 meter dpl. Merupakan terna tahunan, tegak, berambut, dengan akar yang besar, tinggi 10-80 cm, batang kaku berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun tunggal berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu, bentuk daun jorong, bundar telur memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun 10-18 cm, lebar 3­5 cm. Daun pada percabangan jarang dan kecil, dengan panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm. Bunga bentuk bonggol, banyak, warna ungu.

Khasiat untuk kesehatan :
Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, sakit kuning, memperbaiki fungsi hati, busung air, radang ginjal yang akut dan kronik, bisul, ekzema, kurang darah, radang rahim, keputihan, mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin, pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah.

Komposisi :
Kandungan kimia : Daun: epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotria-contan-l-ol, lupeol acetate, deoxryelephantopin, isodeoxyelephantopin. Bunga: Luteolin-7­ glucoside.

Tanaman Obat : URANG ARING

URANG ARING
(Eclipta alba (L.) Hassk.)



Nama Lokal :

Goman, urang aring (Jawa); telenteyan (Madura); daun sipat, keremak janten (Sumatera); daun tinta (Banda).

Uraian :

Merupakan tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 meter dpl. Tinggi tanaman mencapai 80 cm, posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring. Batang bulat berwarna hijau kecoklatan, berambut agak kasar warna putih. Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang, ujung daun meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna putih kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.

Khasiat untuk kesehatan :

Menghentikan perdarahan pada muntah darah, batuk darah, mimisan, kencing darah, berak darah, perdarahan rahim, diare, kurang gizi pada anak, keputihan, rambut memutih pada usia muda, neurasthenia.

Komposisi :

Kandungan kimia: ecliptine, alfaterthienylmethanol, 2-(buta-l,3­diynyl)-5-(but-3-en-1-ynyl) thiophene, 2-(buta-l,3-diynyl)-5-­(4-chloro-3-hydroxybut-1-ynyl) thiophene, 5-(3-buten-1-ynyl)­ 2,2-bithienyl-5-methyl acetate, wedelolactone.

Tanaman Obat SIRIH

SIRIH
(Piper betle, Linn.)


Nama Lokal :
Sirih (Indonesia); suruh, sedah (Jawa); seureuh (Sunda).

Uraian :

Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk `nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.

Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :

Sakit mata, eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat, pendarahan gusi, mimisan, bronkhitis, batuk, sariawan, luka, keputihan, sakit jantung, sifilis, alergi/biduren, diare, sakit gigi, mengurangi produk ASI yang berlebihan.

Komposisi :

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol. Daun sirih mengandung ragam senyawa kimia yang diperlukan untuk membuat ramuan tradisional.

Tanaman Obat : WORTEL

WORTEL
(Daucus carota, Linn.)


Nama Lokal :

Wortel (Indonesia); bortol (Sunda); wortel, ortel (Madura); wortel, wortol, wertol, wertel, bortol (Jawa).

Uraian :

Wortel adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter dpl. Tumbuhanwortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Umbi akar wortel berwarna oranye.

Khasiat untuk kesehatan :

Digunakan untuk mengobati kejang jantung, eksim, cacing kremi, mata minus.
Komposisi :
Kandungan kimia : wortel mempunyai nilai kandungan vitamin A yang tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang lain adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gr, lemak 0,3 gr, hidrat arang 9,3 gr, kalsium 39 mg, fosfor 37 mg, besi 0,8 mg, vitamin B1 0,06 mg, dan vitamin C 6 mg. Komposisi di atas diukur per 100 gr.

KOLESTEROL/HIPERLIPIDEMIA

Apakah sebenarnya kolesterol itu? Apa bedanya dengan lemak, kaitannya dengan jantung koroner, kegemukan, minyak goreng jenuh/tak jenuh, dan lain-lain yang sering kita dengar? Munkin tidak semua orang memahami apa yang dimaksud dengan kolesterol.

Apa Itu Kolesterol?
Kolesterol adalah zat lilin yang dihasilkan oleh hati dan dapat ditemukan  di dalam seluruh sel tubuh. Zat ini juga tersedia dalam diet melalui makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, ikan dan makanan yang mengandung susu. Tubuh akan menggunakan kolesterol untuk membentuk membran sel, beberapa jenis hormon dan jaringan-jaringan tubuh lain yang dibutuhkan.
Hiperlipidemia  terjadi akibat jumlah lipid utama dalam darah (kolesterol atau triglisireda) berlebih, karena gangguan metabolisme atau kelainan transportasi lipid yang dapat juga merupakan kelainan genetik (primer familial) dari lain (seperti diabetes, gangguan teroid, penyakit hati, atau).
Apa Penyebabnya?
Kolesterol dan lemak lainnya tidak dapat larut dalam darah sehingga harus dibawa ke seluruh tubuh oleh protein khusus yang disebut lipoprotein. LDL (low density lipoprotein) adalah protein pembawa kolesterol yang mayoritas ada dalam darah dan sering disebut dengan  “kolesterol jahat” karena bila kadarnya tinggi menunjukkan banyaknya kolesterol dalam darah.
Sedangkan HDL (high density lipoprotein) adalah protein yang bertugas mengantarkan kolesterol dari jaringan tubuh dan darah untuk disimpan di hati sehingga sering disebut “kolesterol baik” karena kadarnya yang tinggi akan mengurangi juklah kolesterol dalam darah.
LDL berlebih dalam sirkulasi darah lama kelamaan akan tertimbun dan membentuk plak yang menutup dinding pembuluh darah serta menghambat aliran darah. Bila hal ini terjadi pada arteri akan terjadi jantung koroner dan bila terjadi pada pembuluh darah di otak dapat terjadi stroke.
Kadar kolesterol normal dalam darah:
  • Total kolesterol kurang dari 200 mg/dl
  • LDL kurang dari 100 mg/dl
  • HDL lebih dari 40 mg/dl
Sebelum pemeriksaan penderita harus puasa selama 12-16 jam
Faktor Resiko
Diabetes, hipertensi, hiperkolesteroemia familial ( kolesterol akibat riwayat genetis/turunan), riwayat keluarga yang memiliki jantung bawaan, perokok, pria usia 45 tahun ke atas, wanita usia 55 tahun ke atas atau yang sudah menopause.
Gejala Klinis
Sebagian besar hiperlipidemia tidak memberikan gejala dan tanda klinis, namun terdapat gejala yang nyata yang disebut xantoma yaitu penumpukan jaringan lemak di bawah kulit yang sering dijumpai antara lain di lipatan kelopak mata. Bila kadar kolesterol tidak terkontrol lama kelamaan akan menumpuk, menjadi aterosklerosis dan jantung koroner.
Pengobatan
Selain harus mengkonsumsi obat-obatan yang menurunkan kadar kolesterol, penderita juga harus menerapkan diet berikut :
  • Konsumsi karbohidrat komplek ditingkatkan
  • Penggunaan asam oleat dan linoleat
  • Peningkatan konsumsi buah, sayur dan serat
  • Mengurangi garam dan pengendalian berat badan
  • Bila penderita gemuk diberikan diet rendah kalori dan  gerak badan sehingga mencapai berat badan normal
Pencegahan
Gaya hidup aktif seperti : berlari perlahan (20 menit), berenang ( 16 menit ), berjalan cepat (30 menit), bersepeda (20 menit), menggunakan tangga, berolahraga mengikuti video atau berdansa (20 menit).
Kebiasaan makan baik : kandungan protein rendah harus mengambil bagian seperempat porsi makan misalnya ikan, kambing, ayam, bistik tanpa lemak. Karbohidrat kompleks seperti nasi atau bakmi seperempat porsi dan setengah porsi sisanya haruslah sayur-sayuran seperti bayam, kol, brokoli, daun bawang, buncis atau sayuran yang berbentuk daun-daunan yang berwarna hijau atau kuning.
Sarang semut papua juga sangat baik untuk mengurangi kolesterol dan timbulnya berbagai macam akibat dari kolesterol

PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN JANTUNG KORONER

Jantung Koroner menempati urutan pembunuh nomer satu, mengalahkan kanker dan organ tubuh lainnya. Tentu saja, penyakit ini popular seiring gaya hidup manusia masa kini yang makin arab dengan fast food, kurang gerak, workaholic,rokok dan alkohol.

Apa Itu Jantung Koroner?
Penyakit koroner terjadi diakibatkan oleh adanyaaterosklerosis yaitu suatu kondisi dimana kolesterol bertumpuk pada dinding pembuluh darah arteri ( pembuluh darah diyang menyuplai oksigen untuk). Penumpukan kolesterol ini berakibat suplai oksigen ke berkurang dan pada suatu saat, dan bahkan menyumbat saluran pembuluh darah dan terjadilah bencana. Suplai darah ke terhenti, dansendiri menjadi konslet alias tidak lagi mampu berfungsi sebagai pemompa darah.
Apa Penyebabnya?
Normalnya arteri pada tidak memiliki aterosklerosissehingga dapat mengalirkan darah dan menyuplai oksigen ke otot-otot, namun bila kadar kolesterol dalam darah tinggi maka kolesterol akan menumpuk dan terbentuklah plakaterosklerosis. Plak tersebut dapat menghalangi aliran darah yang melalui arteri. Pada aterosklerosis yang ringan terdapat beberapa timbunan kolesterol dalam arteri tetapi belum sampai menyumbat jalannya aliran darah. Ketika arteri sudah tersumbat sampai 50% aliran darah yang menujumenjadi berkurang sehingga dapat timbul bekuan darah yang akan menambah penyempitan yang terjadi. Bila arteri sudah tersumbat 60-70% maka pembuluh darah tidak dapat mengalirkan darah yang cukup  ke, darah akan mengalir melalui lubang yang kecil dan akaan cepat membeku, hal ini akan menambah besar sumbatan bahkan bisa mencapai 100%. Bila pembuluh darah telah tersumbat dan tidak ada aliran darah kemaka seseorang akan terkena serangan.
Faktor Resiko
Perokok aktif, hipertensi (tekanan darah lebih dari140/90 mmHg), menderita diabetes, berat badan terlalu berat (obesitas), kurang berolahraga,kadar kolesterol HDL rendah ( kurang dari40 mg/dl), terdapat sejarah keluarga yang memiliki jantung koroner, umur (laki-laki lebih dari 45 tahun, wanita lebih dari 55 tahun).
Untuk mereka yang mempunyai faktor resiko tinggi terkena PJK yang disebabkan oleh kombinasi faktor resiko diatas dan mempunyai kadar kolesterol yang tidak dapat diturunkan dengan berdiet maka sangat diperlukan pengobatan untuk kadar lemak dalam darah.
Bila seseorang pernah mengalami serangan, angina, operasi pintas arteri, atau angioplasty maka Ia adalah penderita PJK dan beresiko untuk mengalami koroner lainnya.
Gejal Klinis
Serangan dada yang khas yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri, hal ini timbul saat sedang beraktifitas dan hilang saat aktifitas dihentikan. Gejala ini disebut angina pectoris atau serangan.
Pengobatan
Bila terjadi serangan mendadak angina pectoris harus segera diobati dengan obat nitrogliserin yang diletakkan di bawah lidah. Obat ini akan melebarkan pembuluh darah terutama di arteri sehingga  darah dapat mengalir kembali. Untuk pencegahan serangan selanjutnya pasien harus tetap mengkonsumsi beberapa obat-obatan yang harus di bawah pengawasan dokter bahkan bila sumbatan sudah  total maka harus dilakukan operasi coronary artery bypass grafting yaitu upaya membuang sumbatan pada arteri koroner dan menyambungnya kembali.
Pencegahan
Bila Anda mempunyai faktor resiko tinggi kunjungilah dokter anda secara teratur, makan dengan gizi yang seimbang, aktif berolahraga, jangan merokok dan periksalah kadar kolesterol setiap bulan sekali.
Sarang semut papua juga merupakan obat herbal yamg membantu kinerja, denyut syarat dll, sehingga orang yang mengkonsumsi papua tidak akan rentan terkena jantung

Adas (Foeniculum Vulgare Mill)






















Kandungan Kimia


Minyak atsiri 0,3 - 6 %
Anethol 50 - 60 %
Fanchom
Metil chavicol
Anis Keton
Kamfena
Limonena
1,8 Sineol
Arginin
B-sitosterol
Dianethole
Rutin
Stigmasterol
Efek Farmakologis

Menambah daya tahan tubuh
Obat flu
Anti Kholinesterase
Mengatasi ejakulasi dini
Merangsang ereksi
Anastesi
Merangsang keringat
Penguat heparPenyakit Yang dapat di Obati

Batu Empedu : Cuci 5 g buah adas kering, seduh dengan 1 gelas air lalu dinginkan. Minum sekaligus 1 gelas sehari.

Pencegah dan Penyembuh impotensi : Campur 10 g buah adas, 25 g pulosari, 10 g bawang putih, 25 g merica dan 25 g kunyit menjadi satu. Tumbuk halus bahan-bahan tersebut lalu tambahkan air panas secukupnya sehingga membentuk larutan. Tambahkan 1 sendok makan madu murni, 2 butir kuning telur ayam kampung lalu aduk sampai rata. Minum larutan 2 - 3 jam setelah makan malan dan lakukan 1 kali sehari selama 1 bulan.

Pencegahan terhadap tumor dan Kanker : Cuci bersih 5 g buah adas kering, 100 g akar alang-alang, dan 1 - 2 batang benalu teh (Loranthus sp.). Rebus semua bahan dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu dinginkan. Saring air rebusannya lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

Sariawan : Cuci bersih 15 g buah adas dan 15 g kulit jayu manis yang telah ditumbuk halus. Rebus semua bahan dengan 4 gelas air. Masukkan ke dalamnya 10 g kunyit yang telah diiris tipis-tipis. Setelah tersisa 2 gelas, dinginkan, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Ulangi pengobatan secara rutin selama 7 hari.

Ajeran (Bidens Pilosa L.)

Kandungan Kimia

Phytosterin BEfek Farmakologis

Anti piretik (penurun panas)
Antiradang
Menghentikan pendarahan
Melancarkan peredaran darah
AstringenPenyakit yang dapat diobati

Pengobatan Luar untuk Radang kulit bernanah (piodermi), Gigitan ular, Memar, Wasir, gatal : Tumbuk herba segar dan tempelkan pada bagian yang sakit. 
Cara lain adalah mencampur air secukupnya pada hasil tumbukan herba, masak ampai mendidih lalu gunakan untuk mencuci bagian yang sakit. Untuk kulit yang terkena koreng, panaskan daun ajeran diatas api sampai layu lalu tempelkan pada bagian yang sakit.

Pengobatan Dalam (diminum) Demam, Influenza dan sakit tenggorokan : Rebus 15 - 20 g herba ajeran dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur masing-masing 1 bagian.

Gatal-gatal (pruritis) : Cuci bersih 100 g daun ajeran, rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas lalu buat menjadi 2 bagian yang sama. Minum ramuan 2 kali sehari masing-masing 1 bagian.
Infeksi hepatitis : Rebus 120 g daun ajeran dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur masing-masing 1 bagian.
Mencret (gastroenteritis) : Cuci bersih 15 – 120 g daun ajeran lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Dinginkan, saring, lalu buat menjadi 2 bagian yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur masing-masing 1 bagian.

Rematik sendi : Cuci bersih 100 g daun ajeran lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisi 1 ½ gelas. Buat menjadi 2 bagian yang sama lalu minum 2 kali sehari secara teratur masing-masing 1 bagian.

Radang selaput otak (encephalitis epidemica) :cuci bersih 15 – 30 g daun ajeran dan 30 – 90 g akar kemuning (Murraya paniculata). Rebus bahan tersebut dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Hasil rebusan ini digunakan untuk 2 kali minum. Akan tetapi, untuk penyakit yang berat, minum 1 ½ gelas sekali gus dengan frekuensi 2 kali sehari.

Radang usus buntu (acute apendixitis) : Cuci bersih 15 – 120 g daun ajeran dan 30 – 60 g bawang putih (Allium sativum). Rebus bahan tersebut dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Buat menjdi 2 bagian lalu minum 2 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

Sakit gigi : Cuci bersih daun ajeran secukupnya lalu kunyah untuk diambil airnya sambil diarahkan di bagian gigi yang sakit. Jika air daun ajeran tidak lagi diperoleh, buang daun yang dikunyah.

Wasir (haemorhoids) : Selain diobati melalui pengobatan luar, wasir juga dapat diobati dengan ajeran melalui pemakaian dalam. Caranya, rebus 15 – 120g daun ajeran dengan 4 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas, lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur masing-masing 1 bagian.

Tuesday, May 28, 2013

Alang-alang (Imperata cylindrica L.)



KANDUNGAN KIMIA EFEK FARMAKOLOGIS

Alang-alang memiliki rasa manis dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam alang-alang diantaranya manitol, glukosa, sukrosa, malic acid, citrid acid, coixol, arundoin,cylindrin,fernenol, simiarenol, anemonim, asam kersik, damar, logam alkali, saponin, tanim, dan polifenol.EFEK FARMAKOLOGIS

Efek farmakologis yang dimiliki oleh alang-alang diantaranya penurun panas, peluruh kencing (diuretic), menghentikan pendarahan (hemostatik), menghilangkan haus, dan masuk meridian paru-paru, lambung, serta usus kecil.

Penyakit yang dapat diobati

1. Hepatitis akut menular

Cuci bersih 60 g akar alang-alang kering lalu rebus dengan 3 gelas air samapai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan 2 kali sehari, masing-masing /2 gelas. Lakukan pengobatan selama 10 hari.

2. Kencing Berdarah

Cuci bersih 100 g akar alang-alang segar sampai bersih, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 8 gelas air. Setelah tersisa 4 gelas, bagi menjadi 3 bagian yang sama untuk diminum 3 kali sehari.

3. Kencing nanah

Cuci 300 g akar alang-alangsegar sampai bersih lalu potong kecil-kecil menjadi beberapa bagian. Rebus potongan tersebut dengan 8 gelas air sampai tersisa 5 gelas. Bagi menjadi 3 bagian yang sama alalu minum 3 kali sehari masing-masing 1 bagian.

4. Muntah darah

Cuci 30 – 60 g alang-alang segar sampai bersih lalu potong-potong. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum sekaligus 1 kali sehari. Lakukan secara rutin sampai sembuh.

5. Mimisan

Cuci bersih akar alang-alang segar secukupnya, tumbuk, lalu peras untuk memperoleh air sebanyak 100 ml. Saring air perasannya lalu minum sekaligus 1 kali sehari. Selain cara tersebut, mimisan juga dapat diobati dengan 30 g akar alang-alang yang dipotong-potong kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan tersebut sekaligus habis.

6. Peluruh Kencing

Cuci bersih 10 g akar alang-alang segar lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring, lalu minum sekaligus 1 gelas sehari.

7. Radang ginjal akut

Cuci bersih 60 – 120 g akar alang-alang segar lalu potong kecil-kecil. Rebus potongan akar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.


Kontra indikasi : Bagi penderita lambung lemah dan banyak kencing dilarang minum ramuan ini.

Alpukat (Persea Americana Mill)


KANDUNGAN KIMIA


Tumbuhan alpukat, terutama bagian daun, memiliki rasa pahit dan kelat. Kulit ranting mengandung beberapa zat kimia di antaranya minyak terbang, seperti methylchavikol, alphapinene, tannin, dan flavonoid. Daging buah mengandung lemak jenuh, protein, sesqueterpenes, vitamin A, B1, dan B2.

EFEK FARMAKOLOGIS

Efek farmakologis daun alpukat adalah peluruh kencing (diuretic) dan astrigen. Selaian itu, daun dan kulit ranting memiliki efek farmakologis, seperti peluruh kentut (Karminatif), penyembuh batuk, pelancar menstruasi, emollient, dan antibakteri.


1. Darah tinggi dan sakit kepala

Cuci bersih 3 – 5 helai daun alpukat segar sampai bersih, seduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin, minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

2. Gigi berlubang

Ambil biji alpukat secukupnya, bersihkan, lalu tumbuk sampai halus. Masukkan hasil tumbukan ke dalam gigi berlubang.

3. Kencing batu

Cuci bersih 7 helai daun alpukat segar, seduh dengan ½ gelas air panas, lalu minum sekaligus. Lakukan secara rutin 2 kali sehari setiap pagi dan sore sampai batu penyumbat kencing keluar.

4. Kulit wajah kering

Lumatkan daging buah alpukat secukupnya sampai halus, oleskan merata pada wajah, lalu biarkan sekitar 3 – 5 menit sampai kering. Bilas wajah dengan air hangat sampai bersih lalu olesi dengan es batu. Lakukan setiap pagi hari dan malam hari sebelum tidur.

5. Kencing manis

Panggang biji alpukat diatas api, potong kecil-kecil, lalu rebus sampai mendidih dan warnanya berubah menjadi cokelat. Saring hasil rebusan lalu minum sekaligus. Lakukan secara rutin 1 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

6. Nyeri saraf dan nyeri lambung

Cuci bersih 3 – 6 lembar daun alpukat lalu seduh atau rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, minum air seduhan 1 kali sehari.

7. Sariawan

Haluskan 1 butir daging buah alpukat, campur dengan 2 sendok makan madu murni, aduk sampai rata, lalu makan sekaligus. Ulangi sampai sariawan sembuh.

Andong (Cordyline fruticosa )



KANDUNGAN KIMIA

Andong memiliki rasa manis, hambar, dan bersifat menyejukkan. Kandungan kimia dari tumbuhan ini belum banyak diketahui, tetapi kegunaan dari tumbuhan ini telah banyak diketahui, diantaranya menyejukkan darah, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan bengkak karena memar (antiswelling).


PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN

1. Kencing berdarah

Rebus 60 - 100 g daun andong segar atau 30 – 60 g akar andong kering dengan 2 gelas sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring, lalu minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

2. Mencegah keguguran, haid terlalu banyak, dan wasir berdarah

Cuci bersih 15 – 30 g daun andong kering, atau 9 – 15 g bunga andong kering lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

3. Nyeri lambung dan ulu hati

Cuci bersih 15 – 30 g daun andong kering atau 6 – 10 g akar andong kering. Rebus bahan dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

4. TBC (tuberkolosis)

Cuci bersih 15 - 30 g daun andong kering atau 9 – 15 g bungan andong kering, rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lalu dinginkan. Minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.

5. Terlambat haid

Rebus 60 – 100 g daun andong segar atau 30 – 60 g akar andong kering dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu minum ramuan sekaligus 1 gelas sehari.


    My Headlines